Rembes Oli Mesin di Bak Oli (oil pan)

Sebenarnya kejadian rembes oli di bak oli (oil pan) ini sudah ketahuan cukup lama. Yaitu saat servis kaki-kaki kalau ga salah lebih dari 3 tahun lalu. Mekanik mengingatkan ada sedikit rembesan di bak oli. Tapi dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang rembes oli ini.

Saya juga biarkan saja, sampai benar ketahuan memang ada rembesan parah. Mobil juga dipakai seperti biasa. Sambil saya perhatikan dan cek rutin apa ada kekurangan oli, atau rembesan bertambah meluas.

Selama dipakai, oli tidak ada kekurangan yang yang mencolok. Kalau pun ada kekurangan, dirasa normal karena pemakaian dan saya memakai oli yang agak encer untuk mobil tua saya, yang umumnya akan lebih mudah berkurang akibat penguapan dan pemakaian. Saat parkir agak lama, baik di tempat umum atau di garasi mobil, juga tidak terlihat ada bekas oli di kolong mobil.

Setelah sekian lama dipakai, saat ganti oli rutin, mekanik nya juga sering hal yang sama, yaitu ada rembesan oli di bagian bawah mesin. Karena saya sudah tau dan selalu antisipasi, saya tidak kaget. Hanya kadang tidak enak hati saja dengan kondisi mobil, walau mobil normal saja dipakai bertahun-tahun.

Akhirnya saat mengganti salah satu part mobil di bengkel dekat rumah, sekalian saya meminta mekaniknya untuk mengecek rembesan oli. Sekalian tanya estimasi lama pengerjaannya. Agar saya bisa atur waktu kalau ingin memperbaikinya.

Menurutnya, belum bisa cek kepastiannya kalau hanya dengan visual. Bisa jadi karena kecipratan oli saja. Dia menyarankan untuk dibersihkan total dulu. Maksudnya agar dibawa ke tempat cuci mobil dan minta cuci bagian mesin, khususnya di bagian bak oli (oil pan). Lalu dipakai seperti biasa dan nanti akan ketahuan kondisi rembesnya (kalau ada).

Untuk pengerjaan perbaikan, lumayan menyita waktu, yaitu harus menunggu mesin dingin dan tergantung jg akses baut-baut di mobilnya. Jadi tidak bisa diburu-buru.

Jadi untuk sementara mobil bisa dipakai seperti biasa. Hanya saja harus rajin mengecek apakah oli berkurang secara tidak wajar, dan juga di sekitar area yang rembes. Sambil menunggu waktu yang pas untuk pengerjaan perbaikannya.

Begitu seterusnya sampai beberapa tahun mobil dipakai dan tanpa kendala. Hanya saja merasa risih kalau ada yang bilang kalau ada oli rembes saat ganti oli misalnya.

Waktunya perbaikan

Hingga beberapa waktu yang lalu saat ganti water pump, sekalian meminta mekanik untuk mengecek lagi lebih detail dan sekaligus perbaikannya. Mumpung saat perbaikan water pump ini dilakukan dengan memanggil mekanik di rumah, sehingga waktu dan tempatnya leluasa.

Dari hasil pengecekan memang ada rembesan di sekeliling oil pan (bak atau karter oli). Lalu sekalian saya meminta estimasi berapa lama proses perbaikannya.

Seperti yang beberapa tahun lalu mekanik katakan, perbaikan relatif memakan waktu. Menurut mekanik yang sekarang juga seperti itu katanya. Ini karena akses sebagian baut bak oli yang agak sempit, yang agak susah saat nanti memasang kembali juga.

Sumber info dari Great Corolla Club

Saya menduga mekanik yang sekarang belum pernah ngerjain oil pan great corolla. Karena itu juga saya membantu mencari info ‘best practices’ penanganan rembes oli di grup FB Great Corolla Club (GCC).

Dari mulai trik membongkar, sealant yang digunakan, termasuk trik pemasangannya lagi. Salah satu triknya disamping menggunakan sealant yang bagus, juga memberi waktu yang cukup lama setelah terpasang, sebelum diisi oli lagi dan dicoba hidupkan mesin. Malah, idealnya sampai didiamkan semalaman setelah oil pan dipasang, kemudian boleh diisi oli.

Untuk merk sealant, yang paling bagus katanya merk Toyota yang harganya juga lumayan mahal. Tapi menurut salah satu member senior di grup GCC, yang memang sudah lama merawat great corolla, cukup menggunakan merk Loctite yang warna abu-abu. Beliau pakai ini lumayan awet tidak rembes. Asal cara dan teknik pemasangannya sesuai.

Kondisi saat oil pan dibuka

Ternyata setelah semua baut terbuka, bak oli tidak bisa langsung dibuka. Harus dicongkel dulu pakai plat yang tipis dan kuat untuk membukanya. Mungkin ini efek dari sealant sebelumnya dan paparan panas dari oli dan badan mesin bertahun-tahun.

Setelah terbuka pun, ternyata memang hanya rembes tipis saja di antara bak oli dan yang menempel ke bagian mesin. Pantesan ini tidak terlalu berpengaruh pada performa mesin dan volume oli.

Sealant bekas yang menempel di oil pan nampak tidak rata dan sepertinya menggunakan sealant yang warna hitam. Mungkin memang sudah waktunya diganti sealant nya, karena seingat saya sudah lebih 100 rb km atau sekitar 10 th pemakaian belum pernah service di bagian itu.

Di oil pan nya sendiri di bagian dasarnya ada sedikit seperti lumpur. Dan di saringan pompa oli nya yang di dalam oil pan juga tidak ada kotoran yang nyangkut. Kata mekaniknya, biasanya di bagian saringan pompa oli ini sering tertutup oleh kotoran. Saya ga tau apa karena sebelum ini saya melakukan engine flush atau bukan. Tapi yang pasti kondisi di oil pan dan sekitar pompa oli yang biasanya rawan mampet, ini dalam kondisi relatif normal.

Membersihkan, memberi sealant dan memasang kembali

Tentu saja ritual berikutnya adalah membersihkan. Baik bagian dalam oil pan, saringan dan pompa oli. Yang juga perlu diperhatikan adalah membersihkan bekas sealant di oil pan dan bagian yang ada mesin. Ini dilakukan agar perekatan sealant menjadi lebih baik.

Saat sudah terpasang lagi, sebenarnya saya ingin menunggu lebih lama sebelum diisi oli dan dicoba. Kalau menurut salah satu teman di GCC, dibiarkan selama semalam. Tapi kalau menurut label di Loctite, setelah dipasang dan didiamkan 2 jam, baru boleh diisi oli dan dicoba hidupkan mesin nya.

Akhirnya saya ambil jalan tengah aja, yaitu sekitar 4 jam-an setelah bak oli terpasang lagi, baru diisi lagi dan dicoba hidupkan mesin.

Akan awet berapa lama kah dan tidak rembes lagi? Saya tidak tahu. Tapi saya berharap bisa lebih dari 2 tahun. Menurut pengalaman teman, ada yang baru dipakai 6 bulan atau setahun sudah rembes lagi. Itu mungkin karena prosedur pengaplikasian dan penggunaan jenis sealant yang tidak tepat.

Post a Comment